Kalau dulu orang kaya dikenal dari tas logo besar atau sepatu dengan brand yang gampang dikenali, sekarang justru sebaliknya.
Tren quiet luxury atau stealth wealth menandai era baru: gaya mewah yang tenang, elegan, dan nggak berisik.
Bukan soal “seberapa mahal” baju kamu, tapi seberapa tidak perlu menunjukkan kemahalan itu.
Inilah cara baru orang-orang berkelas membedakan diri — lewat kualitas, bukan logo.
2. Asal-Usul Konsep Quiet Luxury
Istilah quiet luxury udah lama ada di dunia mode, tapi makin viral setelah serial Succession dan Gossip Girl (reboot) menampilkan karakter yang berpakaian super mewah tanpa satu pun logo besar.
Fenomena ini muncul karena masyarakat mulai jenuh dengan gaya pamer kekayaan.
Di era media sosial, di mana semua orang bisa beli “kemewahan” lewat kredit dan imitasi, true luxury justru bersembunyi di kesederhanaan.
Quiet luxury adalah respons terhadap flashy fashion — gaya yang bilang: “Aku nggak perlu nunjukin kalau aku kaya, semua orang udah tahu.”
3. Filosofi di Balik Quiet Luxury
Tren quiet luxury bukan cuma soal tampilan, tapi soal mindset.
Orang yang menganut gaya ini punya pola pikir:
- Kualitas di atas kuantitas.
- Elegan tanpa logo.
- Investasi dalam timeless pieces.
- Gaya hidup understated tapi berkelas.
Intinya: kemewahan sejati nggak butuh validasi visual.
Mereka percaya bahwa kain yang sempurna, potongan presisi, dan warna netral lebih berbicara daripada logo besar di dada.
4. Ciri-Ciri Quiet Luxury yang Asli
Supaya kamu bisa mengenali fashion quiet luxury yang otentik, ini ciri khasnya:
- Warna netral: beige, putih, navy, charcoal, olive, taupe.
- Bahan berkualitas tinggi: kasmir, linen, wol, sutra, kulit premium.
- Potongan clean dan timeless.
- Desain minim dekorasi atau logo.
- Tekstur lembut dan jatuh sempurna di tubuh.
Kalau kamu lihat orang pakai baju “biasa” tapi langsung kelihatan mahal — kemungkinan besar itu quiet luxury.
5. Brand yang Mewakili Quiet Luxury
Beberapa brand dunia yang dikenal sebagai pionir quiet luxury antara lain:
- The Row – dibuat oleh Mary-Kate & Ashley Olsen, penuh potongan minimal tapi super elegan.
- Loro Piana – spesialis bahan kasmir dan wol terbaik di dunia.
- Brunello Cucinelli – kombinasi antara kemewahan dan etika.
- Totême – gaya Skandinavia yang sleek dan elegan.
- Bottega Veneta – terkenal karena intrecciato leather tanpa logo.
Brand-brand ini nggak butuh logo besar karena yang mereka jual adalah taste, bukan sekadar fashion.
6. Quiet Luxury vs Loud Luxury
| Aspek | Quiet Luxury | Loud Luxury |
|---|---|---|
| Logo | Hampir tidak ada | Terpampang besar |
| Warna | Netral, lembut | Cerah dan mencolok |
| Desain | Minimalis, timeless | Kompleks, penuh detail |
| Tujuan | Kenyamanan & kualitas | Pamer status & tren |
| Contoh Brand | The Row, Loro Piana, Bottega Veneta | Gucci, Balenciaga, Versace |
Keduanya nggak salah — cuma beda filosofi.
Kalau loud luxury adalah “Aku sukses, lihat nih!”, maka quiet luxury adalah “Aku sukses, aku nggak perlu ngomong.”
7. Kenapa Quiet Luxury Jadi Viral di Era Digital
Di tengah dunia yang penuh pamer — dari outfit “rich look” TikTok sampai flexing di Instagram — orang mulai capek.
Fashion jadi ajang validasi, bukan ekspresi.
Nah, quiet luxury hadir sebagai antitesisnya.
Gaya ini lebih dewasa dan otentik, menolak budaya “look rich” demi “be rich.”
Selain itu, pandemi juga berperan. Setelah dua tahun hidup sederhana di rumah, banyak orang sadar bahwa kenyamanan dan ketenangan lebih penting dari kesan glamor semu.
8. Estetika Minimalis tapi Mewah
Gaya quiet luxury nggak berarti membosankan. Justru, di balik kesederhanaannya, ada detail luar biasa.
Misalnya:
- Jahitan rapi tanpa benang keluar.
- Potongan pas di bahu dan pinggang.
- Warna netral tapi dengan tone lembut yang elegan.
- Sentuhan bahan natural yang bikin look terasa “mahal” tapi effortless.
Itulah sebabnya, outfit quiet luxury terlihat mahal walau “nggak ngapa-ngapain.”
9. Warna Favorit Gaya Quiet Luxury
Warna jadi elemen penting dari fashion quiet luxury.
Alih-alih warna terang, gaya ini pakai palet lembut yang kalem dan sophisticated.
Beberapa kombinasi populer:
- Cream + camel
- Ivory + navy
- Grey + taupe
- Black + beige
Warna-warna ini bisa dicampur dengan bebas tanpa pernah terlihat norak.
Dan rahasianya, semakin netral warna outfit kamu, semakin timeless tampilannya.
10. Gaya Quiet Luxury untuk Wanita
Buat kamu yang pengen tampil feminin tapi tetap subtle, coba gaya berikut:
- Blazer longgar warna beige + celana linen putih.
- Kemeja sutra lembut + rok midi netral.
- Dress tanpa pola + sepatu kulit polos.
Tambahkan sedikit aksesori emas atau perak minimalis, dan kamu langsung kelihatan classy tanpa usaha berlebihan.
11. Gaya Quiet Luxury untuk Pria
Versi pria dari quiet luxury juga nggak kalah keren.
Triknya ada di siluet dan bahan.
Inspirasi look:
- Kemeja linen putih + celana tailored navy.
- Sweater kasmir abu + celana bahan krem.
- Outer kulit tanpa logo + sepatu loafers klasik.
Buat yang mau tampil seperti karakter Kendall Roy di Succession — simpel, gelap, dan mahal tanpa berteriak.
12. Aksesori yang Mendukung Quiet Luxury
Aksesori di gaya ini punya peran penting — tapi nggak boleh mencuri perhatian berlebihan.
Pilih yang subtle tapi berkelas.
Rekomendasi item:
- Jam tangan klasik (Cartier Tank, Jaeger-LeCoultre, atau Rolex vintage).
- Tas kulit polos tanpa logo (kayak Bottega Veneta atau Celine klasik).
- Kacamata hitam berbingkai clean.
- Anting kecil emas putih.
Kuncinya adalah subtle elegance. Bukan seberapa mencoloknya, tapi seberapa “tepat” kesannya.
13. Quiet Luxury dan Sustainable Fashion
Tren quiet luxury sejalan banget dengan konsep sustainability.
Karena mereka fokus ke kualitas, bukan kuantitas, maka setiap item bisa dipakai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tariknya.
Brand-brand yang mengusung konsep ini juga lebih peduli terhadap bahan, proses, dan etika produksi.
Jadi selain stylish, gaya ini juga etis dan ramah lingkungan.
14. Psikologi di Balik Quiet Luxury
Di balik quiet luxury, ada nilai psikologis yang dalam:
- Orang yang tenang dalam berpakaian dianggap lebih percaya diri.
- Gaya minimalis menandakan kematangan dan kontrol diri.
- Tidak pamer menandakan stabilitas sosial dan finansial.
Jadi, ketika seseorang tampil elegan tanpa usaha, itu sinyal bahwa dia udah nggak perlu “membuktikan diri” ke siapa pun.
15. Quiet Luxury di Era TikTok dan Gen Z
Menariknya, meski tren ini identik dengan “old money”, Gen Z juga ikut melirik gaya ini.
Tagar #quietluxury dan #oldmoneyaesthetic udah tembus ratusan juta views di TikTok.
Buat Gen Z, quiet luxury bukan cuma soal gaya, tapi soal vibe:
- Dewasa tapi chill.
- Kaya tapi rendah hati.
- Minimal tapi elegan.
Bahkan anak muda sekarang mulai thrifting atau cari baju tanpa logo buat dapetin look “mahal” yang subtle.
16. Cara Dapat Look Quiet Luxury Tanpa Harus Kaya
Tenang, kamu nggak perlu jutaan buat tampil quiet luxury.
Yang penting adalah kualitas visual dan cara mix item.
Tips-nya:
- Pilih bahan yang bagus (katun tebal, linen, wool).
- Gunakan warna netral.
- Pastikan potongan rapi dan pas di badan.
- Kurangi motif dan logo.
- Rawat pakaian kamu. Clean look = classy look.
Kamu bisa dapetin tampilan kaya raya tanpa saldo crazy, asal tahu cara styling dan menjaga pakaian tetap terlihat premium.
17. Kesimpulan: Tenang Itu Mewah
Quiet luxury bukan tren sesaat — ini refleksi perubahan cara orang memandang kemewahan.
Gaya ini menolak kesan pamer, memilih kualitas daripada perhatian.
Mewah bukan berarti ramai.
Kaya bukan berarti harus terlihat.
Dan di dunia yang semakin bising dengan flexing dan branding, tampil tenang justru jadi bentuk kemewahan paling tinggi.
Seperti kata pepatah fashion klasik:
“Orang kaya bicara pelan, dan pakaian mereka bahkan lebih pelan.”
FAQ
1. Apa itu quiet luxury?
Gaya berpakaian mewah tanpa logo mencolok, fokus pada kualitas bahan dan desain minimalis.
2. Siapa yang mempopulerkannya?
Serial Succession dan para selebriti seperti Sofia Richie dan Kendall Roy.
3. Apa bedanya quiet luxury dan old money style?
Old money lebih klasik dan konservatif, sedangkan quiet luxury lebih modern dan sleek.
4. Apakah harus pakai brand mahal untuk tampil quiet luxury?
Nggak. Kamu bisa tampil berkelas dengan brand lokal asal kualitas dan styling-nya tepat.
5. Apakah quiet luxury cuma untuk orang kaya?
Nggak. Ini tentang mindset — memilih kualitas, kesederhanaan, dan percaya diri tanpa logo.
6. Gimana cara mulai gaya ini?
Mulai dari wardrobe netral, potongan rapi, dan hindari logo besar. Investasi pada item timeless seperti blazer, kemeja putih, dan tas kulit polos.